A.
JENIS-JENIS ALAT PERMAINAN BALOK CUISENAIRE
Permainan
balok Cuisenaire di ciptakan oleh George Cuisenaire dari belgia. Karena ia
melihat sulitnya pemahaman matematika pada anak. Balok Cuisenaire ini banyak
dipergunakan di berbagai Negara eropa yang mana gunanya untuk mengajarkan
konsep bilangan pada anak. Berikut ini
beberapa jenis balok yang terdiri dari
berbagai ukuran :
·
1x1x1 cm :
dengan kayu warna asli
·
2x1x1 cm :
bewarna Merah
·
3x1x1 cm :
bewarna hijau muda
·
4x1x1 cm :
bewarna merah muda
·
5x1x1 cm :
bewarna kuning
·
6x1x1 cm :
bewarna hijau tua
·
7x1x1 cm :
bewarna hitam
·
8x1x1 cm :
bewarna coklat
·
9x1x1 cm :
bewarna biru tua
·
10x1x1 cm :
bewarna jingga
Balok-balok
ini digunakan dari tingkat taman kanak-kanak sampai sekolah dasar, sebagai alat
permainan bagi tingkat pendidikan dasar. Alat ni membantu anak dan besar
mafaatnya. Bukan hanya untuk konsep matematika saja, melainkan juga untuk
pengembangan bahasa dan untuk peningkatan keterampilan anak dalam bernalar.
Kemungkinan lain adalah dapat :
·
Mengembangkan
kemampuan berhitung pada anak
·
Pengenalan
bilangan
·
Pengenalan
bilangan utuh
·
Persiapan
menggunakan balok Cuisenaire
3
Caranya adalah dengan :
1.
Menghitung tanpa
mengerti, asal urutannya sesuai
2.
Menghitung
satu-satu
3.
Menghitung
dengan menggunakan syair-syair yang sederhana yang didalamnya ada bilangan.
4.
Menggunakan
balok Cuisenaire secara bebas, makin dalam anak mengenal balok ini makin
canggih pula ciptaannya.
5.
Di tingkat taman
kanak-kanak, anak membuat karpet berbentuk segi empat yang kemudian digunakan
untuk mengungkapkan beberapa istilah matematis. Hal ini sangat membantu wawasan
berpikir dan pebguasaan bahasa anak lagi pula ini bersifat mendasar.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa pada
dasarnya anak belajar melalui benda kongkrit. Untuk memahami konsep matematika
yang bersifat abstrak anak memerlukan benda-benda kongkrit sebagai perantara
atau media. Benda-benda tersebut biasanya disebut dengan alat peraga. Penggunaan
alat peraga tidak hanya pembentukan konsep anak, tetapi dapat pula digunakan
utuk pemahaman konsep, latihan dan penguatan, pelayanan terhadap perbedaan
individu, pemecahan masalah, dan lain sebagainya.
Berikut
ini beberapa macam
alat peraga pembelajaran matematika antara lain:
a.
Alat peraga Kekekalan Luas
Luas
daerah persegi panjang, luas daerah persegi, luas daerah segitiga, luas daerah
lingkaran, dalil Pythagoras, luas permukaan kubus, luas permukaan balok, luas permukaan limas, tangram
1) Alat Peraga Kekekalan Panjang
Tangga garis bilangan, pita garis
bilangan, neraca bilangan, mistar hitung dan batang cuisenaire
4
2) Alat Peraga Kekekalan Volume
Blok Dienes, volume kubus, volum balok,
volum prisma, volum tabung, volum kerucut, volum bola
3) Alat Peraga Kekekalan Banyak
Abakus biji, lidi, dan kartu nilai tempat
4) Alat Peraga untuk Percobaan
dalam Teori Kemungkinan
Uang logam, dadu, gasingan, paku payung,
kartu, distribusi Galton (sesatan hexagon)
5) Alat Peraga untuk Pengukuran
Meteran, busur derajat, roda meteran,
kapak tomahowk, jepit bola, spereometer
6) Bangun-Bangun Geometri
Macam-macam model bangun geometri
7) Alat Peraga Untuk Permainan
Dalam Matematika
Mobius, aritmetika jam, kartu domino,
kartu penebak hati.
B. PEMILIHAN
ALAT PERMAINAN BALOK CUISENAIRE
Pemilihan
APE merupakan suatu kegiatan yang memerlukan bekal kemampuan yang memadai.
Bekal kemampuan yang dimaksudkan adalah pengetahuan dan keterampilan bagaimana
melakukannya sesuai dengan persyaratan-persyaratan tertentu sehingga alat permainan
eduaktif yang dibuat betul-betul efektif dalam mengembangkan aspek-aspek perkembangan
anak.
Sebelum
memilih alat permainan edukatif, guru harus memperhatikan dulu beberapa persyaratan
pembuatannya. Persyaratan tersebut meliputi syarat edukatif, syarat teknis dan
syarat estetika.
Penjabaran
mengenai syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut :
· Syarat edukatif
Syarat edukatif maksudnya bahwa
pembuatan alat permainan edukatif harus
disesuaikan dengan program pendidikan
yang berlaku sehingga pembuatannya akan sangat membantu pencapaian
tujuan-tujuan yang terdapat di dalam program pendidikan yang disusun. Secara lebih
khusus lagi syarat edukatif ini maksudnya bahwa:
a. APE yang dibuat disesuaikan dengan
memperhatikan program kegiatan pendidikan
(program pendidikan/ kurikulum yang
berlaku)
5
b. APE yang dibuat disesuaikan dengan
didaktik metodik artinya dapat membantu
keberhasilan kegiatan pendidikan,
mendorong aktifitas dan kreatifitas anak dan sesuai
dengan kemampuan (tahap perkembangan
anak.
· Syarat teknis
Persyaratan teknis yang harus
diperhatikan dalam pembuatan alat permainan edukatif berkaitan dengan hal-hal
teknis seperti pemilihan bahan, kualitas bahan, pemilihan warna, kekuatan bahan
dalam suhu-suhu tertentu dan lain sebagainya. Secara lebih rinci syaratsyarat teknis
dalam pembuatan alat permainan edukatif adalah:
a. APE dirancang sesuai dengan tujuan,
fungsi sarana (tidak menimbulkan kesalahan konsep) contoh dalam membuat balok
bangunan, ketepatan bentuk dan ukuran yang akurat mutlak dipenuhi karena jika
ukurannya tidak tepat akan menimbulkan kesalahan konsep.
b. APE hendaknya multiguna, walaupun
ditujukan untuk tujuan tertentu tidak menutup kemungkinan digunakan untuk
tujuan pengembangan yang lain.
c. APE dibuat dengan menggunakan bahan
yang mudah didapat di lingkungan sekitar,
murah atau dari bahan bekas/sisa.
d. Aman (tidak mengandung unsur yang membahayakan
anak misalnya tajam,beracun dan lain-lain)
e. APE hendaknya awet, kuat dan tahan
lama (tetap efektif walau cahaya berubah)
f. mudah dalam pemakaian, menambah
kesenangan anak untuk bereksperimen dan bereksplorasi
g. dapat digunakan secara individual,
kelompok dan klasikal.
· Syarat estetika
Persyaratan estetika ini menyangkut
unsur keindahan alat permainan edukatif yang dibuat. Unsur keindahan/ estetika
ini sangat penting diperhatikan karena akan memotivasi dan menarik perhatian
anak untuk menggunakannya. Hal-hal yang lebih rinci yangberkaitan dengan syarat
estetis ini menyangkut hal-hal sebagai berikut:
a. bentuk yang elastis, ringan (mudah
dibawa anak)
b. keserasian ukuran (tidak terlalu
besar atau terlalu kecil)
c. warna (kombinasi warna) serasi dan
menarik.
Jika
guru telah memahami berbagai persyaratan pemilihan APE, selanjutnya guru
harus
memahami bagaimana prosedur pembuatan APE.
6
Prosedur
pembuatan APE itu sendiri dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
a) Guru mengkaji dan memahami karakteristik
anak yang ada di lembaga PAUD.
Jika guru akan membuat APE maka
guru perlu terlebih dahulu memahami karakteristik anak yang menjadi sasaran
pembuatan APE yang dilakukan guru. Setiap anak pada hakekatnya mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda, maka guru perlu menentukan secara khas siapa
sesungguhnya anak yang akan kita layani dengan APE tersebut.
b)
Guru menelaaah program kegiatan dan
tujuan belajar anak.
Langkah selanjutnya yang harus
diperhatikan guru dalam pembuatan alat permainan adalah menelaah program
kegiatan dan tujuan belajar anak. Program kegiatan dan tujuan belajar anak yang
dimaksud adalah kurikulum yang digunakan di lembaga PAUD. Didalam kurikulum
telah secara jelas dan gamblang disajikan mengenai rumusan kemampuan atau
kompetensi dan penjabarannya berupa indikator-indikator kemampuan yang harus
dicapai atau diperoleh oleh anak. Rumusan kompetensi dan indikator-indikator
yang terdapat didalam kurikulum harus ditelaah dan difahami oleh guru sehingga guru
memperoleh pemahaman yang utuh mengenai apa saja yang harus dicapai oleh anak
usia dini melalui kegiatan belajar/ bermainnya. Dengan pemahaman yang memadai
mengenai isi program kegiatan dan tujuan belajar anak akan memudahkan guru
dalam membuat alat permainan eduaktif dan disisi lain APE yang dibuat menjadi
efektif untuk mengembangkan kemampuan anak.
c) memilih
isi/ tema dan tujuan belajar dari tema tersebut
Langkah berikutnya yang dilakukan
guru dalam pembuatan APE adalah memilih tema dan yang terdapat di dalam
kurikulum PAUD atau tema yang dirancang sendiri. Tema adalah alat yang
digunakan untuk mencapai berbagai aspek perkembangan anak. Sebenarnya penentuan
tema tersebut tidak harus selalu terpaku pada tema-tema yang terdapat di dalam kurikulum,
guru dapat membuat dan mengembangkan tema sendiri.
d)
Menginventarisasi APE yang sudah ada dan
menelaah apakah APE tersebut telah sesuai dengan kurikulum atau belum.
Proses ini penting dilakukan guru
sehingga guru dapat mengetahui APE apa saja yang sebenarnya sangat penting
diadalah dan dibuat oleh guru. Seringkali guru membuat APE yang sudah ada dan
sebenarnya tidak diperlukan lagi sementara yang belum ada terabaikan.
7
e)
Menentukan jenis APE yang akan dibuat
dan dikembangkan.
Setelah dilakukan inventarisasi
terhadap berbagai APE yang telah ada di lembaga PAUD, guru akan mengetahui
secara pasti apa saja APE yang dibutuhkan untuk kegiatan belajar anak. Dalam
kenyataannya berdasarkan daftar kebutuhan yang dibuat seringkali APE yang harus
dibuat sangat banyak jumlahnya dan semuanya ingin kita buat. Haltersebut tentunya
kurang realistis sehingga harus ditentukan priorita pembuatan APE yang
benarbenar penting atau krusial untuk dipenuhi.
f)
Membuat rancangan untuk pembuatan alat
permainan
Jika
APE yang akan dibuat telah ditentukan maka selanjutnya guru membuat rancangan atau
desain alat permainan tersebut untuk memudahkan dalam pembuatannya. Dalam rancangan
pembuatan APE tersebut biasanya dikemukakan aspek perkembangan anak yang dapat
dikembangkan melalui APE tersebut, Alat dan bahan pembuatan yang dibutuhkan,
teknik pembuatan dan bagaimana cara menggunakannya.
g) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
Pada tahap berikutnya berdasarkan
rancangan yang telah ada, guru mempersiapkan alat dan bahan-bahan yang
diperlukan sehingga pada saat proses pembuatan tidak
mengahadapi kendala dan dapat dilakukan
sesuai rencana. Ketersediaan alat dan bahan ini akan sangat menunjang pembuatan
alat permainan edukatif yang dibutuhkan oleh lembaga PAUD.
h)
Membuat alat permainan sesuai dengan rencana atau sesuai dengan kondisi alat
dan bahan yang ada.
Pada tahap ini apa yang telah
menjadi rencana dilaksanakan dengan mengikuti prosedur pembuatan yang telah
ditentukan. Pada tahap ini ide dan rencana dilaksanakan dengan memanfaatkan
alat dan bahan yang telah dipilih. Kejelian dan kreativitas guru akan sangat mendukung
dihasilkannya alat permainan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan lembaga
PAUD.
i.Memeriksa hasil pembuatan alat permainan,
apakah sesuai atau benar telah
menghasilkan alat
permainan edukatif. Setelah guru membuat alat permainan edukatif tertentu, guru
masih perlu mengecek apakah alat permainan edukatif yang dibuat telah sesuai
dengan APE yang diharapkan dalam arti telah memenuhi syarat edukatif, teknis
dan estetis. Hal tersebut perlu diperhatikan sebab tidak jarang guru yang
membuat alat permainan edukatif, setelah ditelaah belum menghasilkan alat
permainan edukatif yang sesuai dengan persyaratan yang ada (standar).
8
C. PEMBUATAN
ALAT PERMAINAN BALOK CUISENAIRE
Berikut ini berbagai jenis
alat permainan balok Cuisenaire, yaitu :
1.
Pembuatan alat
permainan balok dari yang besar sampai yang kecil
·
Alat :
Gunting
Pensil
Penggaris
Penghapus
·
Bahan :
Lem
Karton
·
Teknik pembuatan
:
Karton dibentuk
sesuai dengan pola balok ukuran kecil sampai besar
Kemudian di
gunting dengan rapi
Kemudian di lem
dan di cat sesuai dengan selera warna
Selamat mencoba
2.
Pembuatan alat
permainan bentuk geometri
·
Alat :
Gunting
Pensil
Penggaris
Penghapus
·
Bahan :
Lem
Karton
·
Teknik pembuatan
:
Karton dibentuk
sesuai dengan pola ukuran berbagai macam geometri
Kemudian di
gunting dengan rapi
selanjutnya di
lem dan di cat sesuai dengan selera warna
selamat mencoba
9
3.
pembuatan
permainan jam Styrofoam kreatif
·
alat :
pisau
gunting
spidol
penggaris
paku
·
bahan :
karton
kertas origami
Styrofoam
Lem
·
Teknik pembuatan
:
Styrofoam di
bentuk sesuai dengan pola boneka
Kertas origami
di bentuk dengan pola geometri dan di tulis angka 1-12
Kemudian di
tempel pada styofoarm dan di beri jarum jam yang terbuat dari karton
Selanjutnya di
beri hiasan sesuai dengan selera di setiap sudutnya
Selamat mencoba
4.
Pembuatan
permainan bola pimpong
·
Alat :
Gunting
Spidol
Penggaris
·
Bahan :
Lem
Kardus
Karton
Bola pimpong 12
buah
Kertas origami
Wadah
10
·
Teknik pembuatan
:
Kardus di bentuk
pola persegi panjang, dan di beri pembatas 5 buah
Di setiap
pembatas di beri warna yang berbeda yang telah di tulis angka 1-6
Bola pimpong di
beri angka menggunakan kertas origami dari angka 1-6
Wadah di isi
dengan serpihan Styrofoam dicampur dengan bola pimpong tadi
Selamat mencoba
5.
Pembuatan
permainan dengan menggunakan biji semangka
·
Alat :
Pensil
Penggaris
Penghapus
Gunting
spidol
·
Bahan :
Kardus
Lem
Kertas origami
·
Teknik pembuatan
:
Kardus di bentuk
sesuai dengan pola belahan semangka
Kertas origami
di potong terlebih dahulu sesuai dengan
pola semangka dan biji semangka
Di belakang
semangka terlebih dahulu di beri angka yang sesuai dengan jumlah biji semangka
Selamat mencoba
11
6. Pembuatan
permainan dengan puzzle angka
·
Alat :
Gunting
Pisau carter
Rol
Pensil
Penghapus
·
Bahan :
Kertas origami
Kertas kado
Lem
·
Teknik pembuatan :
Gunting karton
berbentuk persegi panjang, lalu bungkus dengan kertas kado
Kemudian bentuk berbagai
pola geometri pada karton tersebut
Lalu tempelkan kertas
origami warna pada potongan puzzle tersebut
Lalu potong berbagai
geometri tersebut dengan menggunakan pisau carter dan rol
Lalu pada potongan
gambar tersebut di buat angka 0-10 dengan kertas origami, lalu ditempelkan pada
potongan puzzle angka tersebut
Selamat mencoba
D. PENGGUNAAN
ALAT PERMAIAN BALOK CUISENAIRE
1.
Penggunaan permainan
balok dari yang kecil sampai yang besar
·
Guru masuk ke
dalam kelas dan mengatur posisi duduk anak dengan rapi
·
Sebelum mulai
pelajaran guru memperkenalkan terlebih dahulu apa itu
balok
·
Selanjutnya guru
menyebutkan
apa-apa saja contoh-contoh benda dalam berbentuk balok
·
Anak di minta
oleh guru untuk menyebutkan dan menentukan apa saja
bentuk-bentuk dari balok tersebut dan menyebutkan contoh-contohnya dalam
kehidupan sehari-hari
12
Aspek yang di
kembangkan :
ü Kognitif, anak mampu mengetahui bagaimana bentuk balok
ü Motorik halus, melatih koordinasi mata dan tanagn
anak untuk membedakan balok dari ukuran kecil sampai ukuran besar
ü Bahasa,
anak mampu menjelaskan contoh bentuk-bentuk dari balok dalam kehidupan
sehari-hari
2.
penggunaan permainan
alat-alat geometri
·
Guru masuk ke
dalam kelas dan mengatur posisi duduk anak dengan rapi
·
Sebelum mulai
pelajaran guru memperkenalkan terlebih dahulu
bentuk-bentuk geometri apa saja
·
Selanjutnya guru
menyebutkan
apa-apa saja contoh-contoh benda dalam bentuk geometri di dalam kehidupan
sehari-hari
·
Anak di minta
oleh guru untuk menyebutkan dan menentukan apa saja
bentuk-bentuk dari geometri tersebut dan menyebutkan contoh-contohnya dalam
kehidupan sehari-hari
Aspek yang di
kembangkan :
ü Kognitif, anak mampu menyebutkan bentuk-bentuk
geometri geometri
ü Motorik halus, melatih koordinasi mata dan tangan anak
untuk membedakan bentuk-bentuk geometri tersebut
ü Bahasa,
anak mampu menjelaskan bentuk-bentuk geometri tersebut
3.
penggunaan
permainan jam kreatif
·
Guru masuk ke
dalam kelas dan mengatur posisi duduk anak dengan rapi
·
Sebelum mulai
pelajaran guru memperkenalkan angka kepada anak 1-12 telebih dahulu
·
Selanjutnya guru
memperkenalkan media jam kepada anak, disitulah guru memberi tahu apa itu
kelebihan dan manfaat dari jam tersebut.
·
Anak di minta
oleh guru untuk menunjukan angka dan menyebutkan nama-nama geometri apa yang
terdapat dalan jam tersebut.
13
Aspek yang di
kembangkan
ü Kognitif, anak mampu menyebutkan angka dan geometri
ü Motorik halus, melatih koordinasi mata dan tangan anak
4.
Penggunaan
permainan bola pimpong
·
Guru masuk ke
dalam kelas dan mengatur posisi duduk anak dengan rapi
·
Sebelum mulai
pelajaran guru memperkenalkan angka kepada anak 1-6 telebih dahulu
·
Selanjutnya guru
memperkenalkan media permainan bola pimpong kepada anak
·
Anak diminta
oleh guru memasukkan bola-bola pimpong ke dalam kotak dengan nomor yang sesuai
·
Setelah selesai
anak diminta menghitung jumlah bola pimpong yang ada pada tiap kotak
Aspek yang
kembangkan :
ü Kognitif, anak mampu menyebutkan angka
ü Motorik halus, mampu memindahkan bola pimpong dari
wadah kedalam kotak
5.
Penggunaan permainan
biji semangka
·
Guru masuk ke
dalam kelas dan mengatur posisi duduk anak dengan rapi
·
Sebelum mulai
pelajaran guru memperkenalkan media yang akan dipergunakan dan guru menanyakan
pada anak macam macam buah-buahan pada anak
·
Selanjutnya guru
meminta anak untuk menebak berapa buah biji yang ada pada semangka tersebut
·
Setelah anak
memahami, guru
menjelaskan pada anak angka yang benar dan guru menyuruh anak mengulangi angka
tersebut secara bersama
Aspek yang di
kembangkan :
ü Kognitif,anak bisa menyebutkan angka yang ada
ü Motorik halus
14
6.
Penggunaan permainan
puzzle angka
·
Guru masuk ke
dalam kelas dan mengatur posisi duduk anak dengan rapi
·
Sebelum memulai
permainan guru menerangkan kepada anak tentang permainan puzzle
·
Lalu guru mengajak anak
untuk mencoba permainan puzzle bersama-sama
·
Setelah selesai
permainan guru mengajak anak untuk berhitung
Aspek yang di
kembangkan :
ü Kognitif,anak bisa menyebutkan angka yang ada
ü Motorik halus, anak mampu
membedakan bentuk angka-angka yang ada di balok tersebut
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuspostingan yang bermanfaat.
BalasHapusizin untuk di share ya, insyaallah bermanfaat.
terimaksih :)
Lengkap dan bermanfaat, ijin sare ya..buat bahan tulisan, terimakasih
BalasHapusboleh tau sumbernya ?
BalasHapusboleh tau sumbernya ?
BalasHapus